Monday, March 26, 2012

Anda jago kandang atau Kelas Dunia ?

Ada 4 orang dari Malaysia, Singapura, Dubai dan Korea ditanya tentang Indonesia, "What are Indonesian ?" Mereka disuruh memilih salah satu: a) Inventor; b) Manager Professional; c) Investor d) Labour or Servant.
Kira-kira jawaban apa yang dipilih oleh keempat orang tersebut ?



Pertanyaan ini saya tanyakan di depan kelas. Dan mahasiswa saya sebagian besar menjawab: d) Labour alias Servant. Alias pekerja rendahan alias pembantu. Sisanya menjawab selain itu dengan alasan nasionalisme tapi akhirnya mengakui bahwa di mata asing dari keempat pilihan yang diajukan, orang Indonesia lebih dikenal sebagai buruh atau pembantu daripada sebagai Inventor (Penemu), Manager Professional, maupun Investor.


Yah, seperti itulah potret orang Indonesia umumnya di mata dunia. Sebuah negara kaya namun penduduknya miskin.
Saya sering berkata di depan mahasiswa bahwa bangsa asing ribuan, bahkan puluhan-ratusan ribu kilometer jauhnya datang ke Indonesia. Bahkan dari belahan dunia lain. Dengan iklim yang lain (mereka gak tahan panas karena dari daerah bersalju). Mereka makanannya pun beda. Bangsa Belanda, Inggris, Portugis, Jepang...
Tapi anehnya mereka berhasil menguasai kita.. dan kita cukup bangga menjadi pegawai (baca: bawahan) mereka di negeri kita sendiri..
Dan saat ini kita lihat, kita masih terjajah di negeri sendiri. Mungkin kita berdaulat, ya, tetapi secara ekonomi kita masih terjajah. Kita hanyalah konsumen produk asing.
  
Maka saya katakan (dengan bercanda) bagaimana caranya agar jalanan tidak macet? Gampang.. Seluruh kendaraan asing dikembalikan saja ke negara mereka masing-masing..
Maka kita lihat pasti jalanan lapang dan sepi.. karena apa sih buatan negeri ini? Mungkin cuma becak dan sepeda. Yang lain buatan Jepang, Korea, USA, Prancis dan Malaysia.
 
 

Wednesday, March 14, 2012

Hari Lahirku

Assalamualaikum wr wb
Kata seorang bijak yaitu Imam Ali bin Abi Tholib Karamallahu Wajhahu: "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya."
Maka kata saya yg dhoif ini, "ikatlah ilmu dengan menguplodnya di blog di internet."
Ya. Hari demi hari berlalu. Kuliah demi kuliah. Musim silih berganti. Mahasiswa demi mahasiswa berganti tiap semester. Umur berubah.

Ilmu adalah cahaya. Maka bagaimana ilmu yang mengalir tidak hilang begitu saja dengan berlalunya UTS atau UAS, melainkan abadi hingga semester berubah bahkan hingga bertahun-tahun setelah lulus ?
Bagaimana manfaat ilmu tidak hanya dibatasi dinding-dinding kelas, melainkan luas hingga menembus pelosok-pelosok negeri (yg bisa koneksi internet)?
Bagaimana tidak hanya berharap manfaat dari internet (hoby download ilmu), melainkan juga belajar memberikan manfaat kepada orang lain (belajar upload ilmu) bahkan dapat menjadi amal jariah yang pahalanya tetap mengalir walaupun yang bersangkutan sudah tidak lagi berjalan-jalan di muka bumi ?
Maka dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirohim, laa haula walaa quwwata illa Billah blog ini tumbuh.
Semoga bermanfaat dan barokah. Amin.
Wassalamualaikum wr wb